Kuliah bada magrib:
Batik adalah perjalanan perilaku dalam mencari illah. Dengan keteguhan dalam bertindak secara dhahir dan bathin.
Ketika batik dikatakan sebagai toriqoh dan suluk bagi pelakunya, maka batik hendaknya menjadi penuntun dan memperjalankan dalam kebaikan.
Batik tidak akan mampu memberikan hakekat yNg sebenarnya ketika pelaku batik terpaku pada materi dan nilai nominal penyertanya.
Ketika dikatakan batik adalalah api.
Sedang api itu panas tapi juga memberi manfaat dan menjadi sumber kebutuhan.
Maka hidup adalah pilihan... Mau keslomot atau api memberikan kehidupan.
Maafkan saya guru.... Muridmu gomyang.
Friday, 2 November 2018
Toriqoh batik
Duitku
Aku sangat paham sekarang, ketika perempuan menuntut persamaan hak.
Mereka ingin tetap bekerja mandiri meski sudah berkeluarga. Bahkan ada yang memisahkan hartanya ketika menikah. Pemahaman ini sulit diterima jika kita belum merasakan betapa berat menjadi posisi istri yang di notabene ibu rumah tangga. Bahkan ketika istei suatu saat bisa berkarya pun... Semua masih notabene berasal dari modal suami tetap posisi sulit.
Mereka ingin tetap bekerja mandiri meski sudah berkeluarga. Bahkan ada yang memisahkan hartanya ketika menikah. Pemahaman ini sulit diterima jika kita belum merasakan betapa berat menjadi posisi istri yang di notabene ibu rumah tangga. Bahkan ketika istei suatu saat bisa berkarya pun... Semua masih notabene berasal dari modal suami tetap posisi sulit.
Apa yg diharapkan perempuan bekerja? Harta? Duit?
Bukan itu semua, mereka hanya ingin sedikit kebebasan dan ruang privasi finansial yang lepas dari uang belanja keluarga. Mereka ingin melakukan sesuatu yg membutuhkan uang tanpa ada beban. Karena ini sempurna hasil kerjanya. Tidak semua harus dilaporkan, diawasi dan dipertanyakan.
Bahkan untuk sekedar berderma sama kalipun. Aku ingin bebas beli baju, kosmetik, kado jajan, atau sekedar berkomunitas.
Tp usaha yg dibuat setelah berstatus jd istri pun tidak bisa leluasa.
Mungkin paling pas... Istri harus kerja yang dapat bayaran bernota.
Jelas jumlahnya bisa diitung dan dibaca.
Inilah harta saya, duit
saya, milik saya...
Bahkan sedikit harta yang dia pubya sewaktu awal menikahpyn sudah habis untuk biaya runah tangga.... Apa pernah diperhitungkan?
Memang... Perempuan tidak bekerja. Seakan hanya badan yg dia punya, kerja tanpa digaji.. Hanya makan dan sekedar pakaian diberi.
Lebih kaya pembantu saya.. Tiap bulan punya gaji.
Wahai putriku.. Jadilah perempuan mandiri. Tetapkan hatimu.. Bahwa kau punya harta sendiri lepas dr suamimu, agar ibumu kelak tak rikuh merepotkanmu.
Yang paling penting.. Kamu masih memiliki hak atas dirimu sendiri. Harga diri, ketenangan hati dan kepercayaan diri. Karena bahagia itu tidak sederhana kata orang. Bahagia itu ketika kita terikat tp dihargai sebagai diri kita sendiri. Saling menghargai tanpa ada intervensi
Bukan itu semua, mereka hanya ingin sedikit kebebasan dan ruang privasi finansial yang lepas dari uang belanja keluarga. Mereka ingin melakukan sesuatu yg membutuhkan uang tanpa ada beban. Karena ini sempurna hasil kerjanya. Tidak semua harus dilaporkan, diawasi dan dipertanyakan.
Bahkan untuk sekedar berderma sama kalipun. Aku ingin bebas beli baju, kosmetik, kado jajan, atau sekedar berkomunitas.
Tp usaha yg dibuat setelah berstatus jd istri pun tidak bisa leluasa.
Mungkin paling pas... Istri harus kerja yang dapat bayaran bernota.
Jelas jumlahnya bisa diitung dan dibaca.
Inilah harta saya, duit
saya, milik saya...
Bahkan sedikit harta yang dia pubya sewaktu awal menikahpyn sudah habis untuk biaya runah tangga.... Apa pernah diperhitungkan?
Memang... Perempuan tidak bekerja. Seakan hanya badan yg dia punya, kerja tanpa digaji.. Hanya makan dan sekedar pakaian diberi.
Lebih kaya pembantu saya.. Tiap bulan punya gaji.
Wahai putriku.. Jadilah perempuan mandiri. Tetapkan hatimu.. Bahwa kau punya harta sendiri lepas dr suamimu, agar ibumu kelak tak rikuh merepotkanmu.
Yang paling penting.. Kamu masih memiliki hak atas dirimu sendiri. Harga diri, ketenangan hati dan kepercayaan diri. Karena bahagia itu tidak sederhana kata orang. Bahagia itu ketika kita terikat tp dihargai sebagai diri kita sendiri. Saling menghargai tanpa ada intervensi
CANTHING HATI SANG PECINTA
Menari gemulai,
Meliuk melekuk seirama desah nafas
Dipuja dalam mantra mantra dzikir
Yang tak lepas dari bibir
Memuja tanpa meminta
Mencipta rasa, menuang cawan cinta
Tak ada keluh dan lenguh diantara peluh
Kepasrahan jiwa yang menyatu kepada rabbnya
Meliuk melekuk seirama desah nafas
Dipuja dalam mantra mantra dzikir
Yang tak lepas dari bibir
Memuja tanpa meminta
Mencipta rasa, menuang cawan cinta
Tak ada keluh dan lenguh diantara peluh
Kepasrahan jiwa yang menyatu kepada rabbnya
Canthing cintamu bergerak
Menorehkan cinta dan luka yang menyatu diantara aroma malam
Menembus sukma, mengagungkan namamu
Dengan cara berbeda menyatukan hati
Meleburkam diri dengan rabbnya
Menorehkan cinta dan luka yang menyatu diantara aroma malam
Menembus sukma, mengagungkan namamu
Dengan cara berbeda menyatukan hati
Meleburkam diri dengan rabbnya
Detik ke hari ke bulan ke tahun
Masa terlampaui dalam tekun dan pikun
Canthing mu tetap memuja
Dalam getar dan gemetar
Hatimu ragamu tak gentar
Menyerah pasrah tanpa kalah
Berbalut dalam cinta tanpa syarat
Menuang cerita selaksa makna
Yang hanya bisa dirasa dengan jiwa
Kebeningan jati hati
Pada Tuhannya
Masa terlampaui dalam tekun dan pikun
Canthing mu tetap memuja
Dalam getar dan gemetar
Hatimu ragamu tak gentar
Menyerah pasrah tanpa kalah
Berbalut dalam cinta tanpa syarat
Menuang cerita selaksa makna
Yang hanya bisa dirasa dengan jiwa
Kebeningan jati hati
Pada Tuhannya
Subscribe to:
Posts (Atom)